Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KONSEP PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA SEBAGAI PENGUATAN MANAJEMEN MUTU PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

 

7. Teori Dasar dan Ajar

   Ajar yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran. Dasar yang dimaksud  adalah bakat atau kodrat pribadiTeori Dasar dan Ajar adalah teori mendidik atau mengajar dengan mengharmoniskan antara bahan pengajaran dengan bakat peserta didik.

   Pendidikan bermaksud memberi bimbingan tumbuh kembangnya jiwa raga agar kodrat pribadi dan pengaruh lingkungannya memberikan kemajuan hidup kepada peserta didik. Agar kodrat pribadi/bakat dapat lebih maju dan berkembang.maka diperlukan keharmonisan bahan  ajaran dengan bakat.

Contoh : Anak yang sejak lahir memiliki bakat memimpin dan mendapatkan pendidikan tentang kepemimpinan maka ia akan dapat menjadi pemimpin yang ulung,. Sebaiknya, bagi orang yang sejak lahir tidak berbakat memimpin, walau ia belajar banyak, tentang kepemimpinan ia tidak dapat memimpin secara baik. Paling-paling ia hanya dapat mengkritik atau menasehati.

   Untuk dapat mengharmoniskan antara bakat dan bahan ajaran atau jenis pendidikan, maka peserta didik dapat mengetes dirinya, apa sebenarnya bakat  yang dimilikinya sejak lahir. Kemudian melalui bakat itu peserta didik dapat memilih bahan ajaran  dan jurusan yang akan diikuti. Melalui kesesuaian bakat dan bahan ajaran atau  jenis pendidikan maka kemungkinan keberhasilan suatu  pendidikan lebih terjamin.

 

KONSEP PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA SEBAGAI PENGUATAN MANAJEMEN MUTU PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

 

Konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara merupakan warisan budaya bangsa dan menjadi salah satu kekayaan keilmuan milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang telah menjadi milik bangsa pada dasarnya adalah yang paling sesuai untuk kepentingan melaksanakan dan mengembangkan kualitas pendidikan bagi bangsa dan negara Indonesia. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara itu pada dasarnya adalah yang paling sesuai untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia seutuhnya maupun pembangunan nasional yang bercirikan kepribadian bangsa Indonesia. Untuk merealisasikan pemikirannya, maka Ki Hajar Dewantara memiliki gagasan pendidikan untuk mendirikan perguruan taman siswa. Dalam kongres taman siswa pada tahun 1947 beliau mempertegas pemikirannya dengan mengemukakan lima asas yang dikenal dengan panca darma. Kelima asas tersebut adalah Asas Kemerdekaan,  Asas Kodrat Alam, Asas Kebudayaan, Asas Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan.Bidang pengajaran, pengajaran merupakan salah satu jalan pendidikan yaitu suatu usaha memberi ilmu pengetahuan serta kepandaian dengan latihan-latihannya yang perlu dengan maksud memajukan kecerdasan fikiran (intelek) serta berkembangnya budi pekerti. Ki Hajar Dewantara di bidang pengajaran meletakkan konsep-konsep dasar pengajaran meliputi: (1) Teori dasar-ajar; (2) Trisakti jiwa (3) Sistem among.Guru, pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian. Pendidikan karakter dalam wawasan kebangsaan, kebudayaan, kemanusiaan, pembangunan dan kemajuan yang menjadi ruh Konsep Ki Hajar Dewantara merupakan jawaban yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi globalisasi abad-22 dan dalam memasuki era kemajuan IPTEKS di masa yang akan datang. Pemahaman mendalam dan penerapan budi pekerti luhur sebagai karakter diri peserta didik serta keterampilan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui implementasi Konsep sistem pendidikan Ki hajar Dewantara dalam pembelajaran di sekolah inilah yang akan mampu menjadi bekal untuk menghadapi MEA dan juga menjalani kehidupan dewasa mereka di era globalisasi. Dengan prinsip serta panangan hidup menjadi manusia yang Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah memberi kesempatan untuk berkarya), Tut wuri handayani (dari belakang memberi dorongan dan arahan).

 

 

Materi Rekomendasi

Posting Komentar

0 Komentar