LHO 2 2021.2022
B. Merevisi
Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur
pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan
hasil observasi memiliki 3 struktur antara lain pernyataan umum atau
klasifikasi, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi
pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum
tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara umum pemahaman tentang hal tersebut.
Penjelasan secara detail mengenai objek atau bagian-bagian tertentu terdapat
pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat berisi tentang manfaat atau fungsi
setiap objek yang diamati dalam kehidupan .
![]() |
Image by Q K from Pixabay |
Pada bagian ini kamu ditugaskan untuk melengkapi teks laporan
hasil observasi dari segi struktur, isi dan bahasanya. Pada bagian berikut kamu
akan mempelajari contoh kesalahan teks laporan hasil observasi beserta contoh
pembenahannya.
Kegiatan 1
Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil
Observasi
Sebuah teks laporan hasil observasi harus memiliki minimal
terdiri atas pernyataan umum (tentang hal atau objek yang dilaporkan),
deskripsi bagian-bagian dari objek yang dilaporkan, dan serta penjelasan atau
deskripsi manfaat dari objek tersebut.
Saat membaca teks laporan hasil observasi, kamu akan menemukan
bagian-bagian informasi yang belum lengkap. Kamu dapat mengetahuinya dengan
cara menganalisis struktur teksnya.
Perhatikan contoh berikut ini.
Ada Apa
di D’topeng Museum Angkut
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota
Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum
Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata
ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan
berbagai model dan bentuk.
Barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng.
Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah
senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam,
batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya,
barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan
dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan
dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti
pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain
seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang
sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut
barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah,
mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam
museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua
jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik
berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah
satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China)
yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam
adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC,
dan kursi antik asal Jawa Tengah
Tanpa melihat kembali teks lengkapnya di atas, kamu pasti dapat menemukan bahwa teks laporan hasil observasi di atas tidak dilengkapi dengan (a) pengklasifiakasian/ pengelompokan objek yang diobservasi dan (b) deskripsi manfaat. Sekarang, bandingkanlah dengan teks D’topeng Museum Angkut di atas.
PERHATIKAN
CONTOH DI BAWAH INI !
Selanjutnya, untuk
menguji pemahamanmu, bacalah teks laporan hasil observasi berjudul Mengenal
Suku Badui.
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau
orang Badui/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah
satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan
Suku Badui. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran
mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum
mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum mengenal
kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli.Mereka
dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya.
Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta
membawa golok. Pakaian suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah.
Uniknya, semua yang dipakai suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka
sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang
memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai
kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri dari kelompok kecil
berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti
HP da TV.
Suku ini memiliki
kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku sunda, Wiwitan
: Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada
selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Budha dan Hindu.
Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat sunda sebelum
masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku
Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara
Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak suku Badui dalam pun tidak bersekolah,
kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut meraka inilah cara mereka
melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai
sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan
sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Sehingga banyak cerita atau sejarah
mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.
Badui luar merupakan
orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Ada beberapa
hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada
dasarnya, peraturan yang ada di Badui luar dan Badui dalam itu hampir sama,
tetapi Badui luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Perhatikan contoh di
bawah ini !
1) Apakah dalam teks
laporan hasil observasi di atas terdapat (a) peryataan umum tentang hal yang
diobservasi, (b) deskripsi bagian objek yang dilaporkan, dan (c) manfaat objek
yang dilaporkan?
Jawab:
Bagian struktur teks laporan hasil observasi apa yang tidak terdapat dalam teks
“Mengenal Suku Badui” adalah DESKRIPSI MANFAAT.
Pada struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari
- Pernyataan umum
- Deskripsi bagian
- Deskripsi manfaat.
Pada teks “Mengenal
Suku Badui” tidak terdapat deskripsi manfaat yang berisi tentang hasil-hasil
yang diperoleh dari mengobservasi objek yang dilaporkan.
2) Apabila teks
laporan hasil observasi tersebut tidak lengkap, lengkapilah isi teks laporan
hasil observasi tersebut sehingga menjadi teks laporan hasil observasi yang
lengkap?
Jawab:
Paragraf 6
Badui luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui
Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Badui Dalam ke
Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui luar dan Badui dalam itu
hampir sama, tetapi Badui luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Paragraf 7
(pelengkap teks laporan hasil observasi sebagai deskripsi manfaat)
Dengan mengenal suku Badui, kita dapat mempelajari banyak kearifan lokal suku
ini. Meski jauh dari peradaban, tetapi suku Badui tetap mempertahankan budaya
dan tradisi nenek moyangnya sehingga kemurnian dan semangat gotong royong suku
ini dapat menjadi contoh bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada
umumnya.
KEGIATAN
2
Membenahi
Kesalahan Bahasa Teks Laporan
Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur
pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi.Teks laporan hasil
observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan
umum atau klasifikasi, (b) deskripsi
bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar
hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang
akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.Penjelasan
detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian.
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat
atau fungsi dalam kehidupan.
Dalam kenyataannya, kita sering menjumpai
laporan hasil observasi yang tidak lengkap struktur dan isinya, bahkan banyak
terdapat kesalahan berbahasa.
Materi selengkapnya silakan dibaca pada buku
paket BIN Kelas X halaman 25 s/d 32
SELAMAT BELAJAR
0 Komentar